Jumat, 09 Desember 2011

Apa sih sembelit itu..?


Sembelit atau konstipasi merupakan keadaan tertahannya feses (tinja) dalam usus besar pada waktu cukup lama karena kesulitan pengeluarannya. Hal itu terjadi karena lemahnya atau tidak adanya gerakan peristaltik pada usus besar. Akibatnya, timbul perasaan tidak enak dan buang air besar yang tidak teratur.

Pengeluaran feses merupakan akhir proses pencernaan. Sisa-sisa makanan yang tidak dapat dicerna lagi oleh saluran pencernaan, masuk ke dalam usus besar (kolon) sebagai massa yang tidak mampat serta basah. Di sini kelebihan air dalam sisa-sisa makanan tersebut diserap oleh tubuh. Kemudian massa itu bergerak ke rectum (dubur), yang dalam keadaan normal mendorong terjadinya gerakan peristaltic usus besar.

Secara normal pengeluaran kotoran terjadi sekali atau dua kali tiap 24 jam. Begitupun hal itu amat bervariasi untuk tiap-tiap orang. Ada orang yang lebih sering buang hajatnya ketimbang orang lain. Bahkan, ada juga orang yang sampai beberapa hari baru buang air besar tanpa menderita gangguan kesehatan. Jadwal tetap untuk buang air besar ini memang belum jelas.

Dalam proses ini tampak peran olahraga. Olahraga ringan yang teratur akan menyebabkan feses memiliki wujud yang baik, sehingga mudah keluar. Sebaliknya, jika feses itu tinggal terlalu lama dalam usus besar akan menjadi keras dan kering.

Sembelit biasanya terjadi karena kebiasaan hidup yang salah. Kebiasaan salah itu misalnya makan sekadarnya, terburu-buru, dan tidak teratur waktunya. Tidak cukup minum juga dapat menjadi penyebab. Pasalnya, manusia normal perlu minum enam sampai delapan gelas air setiap hari.

Faktor penyebab lainnya, kebiasaan tidak buang air besar secara teratur pada saat yang sama, tidak berolahraga secara teratur yang ringan sekalipun serta seringnya menggunakan obat pencahar jika mendapat gangguan buang air besar.

Biasanya orang cenderung mengabaikan sinyal tubuh berupa sembelit yang semula masih bersifat ringan. Sampai akhirnya, kelompok tersebut menganggap sembelit merupakan bagian dari kebiasaan diri mereka. Nah, apabila pola yang demikian itu sudah melekat, maka sifat mengabaikan sesuatu ini akhirnya menyebabkan kurangnya kepekaan terhadap gangguan kesehatan yang dialami.

Tak jarang, sembelit tersebut berkembang menjadi gangguan kesehatan kronis. Celakanya, pada saat itu penderita sudah tidak lagi melihat bahwa penyebab utama yang sebenarnya adalah kebiasaan hidup yang salah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar