-
Aloe
vera folium (Lidah buaya)
Kandungan
: Aloin, barbaloin, isobarbaloin, aloe-emodin,
aloenin dan aloesin.
Efek
farmakologi : pencahar (laxative), anti radang,
membunuh parasit dan memperbaiki pancreas.
Hasil
penelitian :
Oleh
Lissoni et al (1998) membandingkan penderita kanker paru,
kanker saluran pencernaan, kanker payudara dan glioblastoma yang hanya menerima
pengobatan melatonin dengan pengobatan kombinasi melatonin dan ekstrak lidah
buaya. Hasil yang diperoleh : Stable disease (SD) 12/24 pada pengobatan
kombinasi dibandingkan dengan 7/26 pada pengobatan melatonin saja.
Uji
klinik oleh Fan YJ et al terhadap pasien
Hepatitis B kronik dengan HbsHg positif yang disertai peningkatan SGPT, setelah
pemberian lidah buaya, sebanyak 86,8% dari penderita kadar SGPT-nya kembali
normal.
Uji
praklinik efek antiinflamasi dibuktikan oleh Davis RH (1989)
dalam penelitiannya menggunakan mencit yang dibuat diabetes. Ternyata lidah
buaya memiliki aktifitas menghambat infiltrasi PMN. Lidah buaya juga mempunyai
aktifitas antiinflamasi pada pemakaian topikal yang dibuktikan terhadap
mengecilnya edema yang diinduksi menggunakan croton-oil.
Uji
praklinik imunomodullator lidah buaya dilakukan oleh t’Hart LA et al (1988),
ia membuktikan bahwa ekstrak air dari gel Aloe vera dapat menghambat produksi
radikal oksigen bebas dari sel PMN yang diaktivasi. Penelitian t’Hart yang lain
menyebutkan bahwa polisakarida (terutama dalam bentuk mannose) yang diisolasi
dari gel daun lidah buaya memiliki aktivitas immunomodullator diantaranya :
menghambat aktivitas komplemen melalui jalur alternatif, menghambat opsonisasi
zymosan dalam HPS, sebagai adjuvant dalam produksi antibody spesifik,
menginduksi reaksi DTH pada mencit.
Uji
praklinik efek immunostimulant dari acemannan terhadap makrofag dibuktikan oleh
Stuart RW (1997) yang menyebutkan bahwa pemberian
ancemannan secara in vitro ke dalam suspensi sel peritoneal mencit dapat
meningkatkan respiratory burst, fagositosis, aktivitas killing terhadap
makrofag dilakukan melalui reseptor mannose yang terdapat dipermukaan sel
makrofag.
Uji
praklinik efek anti tumor menurut abstrak dari Drug in R and D (1999)
disebutkan bahwa ancemannan adalah asetilasi polisakarida yang diisolasi dari
daun lidah buaya berkhasiat sebagai immunostimulan dengan cara menstimulasi
aktivitas limfosit T dan meningkatkan produksi IL-1 oleh makrofag sehingga
disebut juga memiliki sifat sifat antiviral dan anti tumor. Farmakodinamik yang
lain adalah meningkatkan aktivitas sitotoksisitas sel NK dan aktivitas
makrofag. Telah dipatenkan diberbagai Negara dengan nama : CAR 1000. CARN 750,
Polymannoacetate, Aliminasea, Alovexa, Carrisyna.
-
Graptophylli
folium (Daun wungu)
Kandungan
: Alkaloid non toksik, flavonoid, glikosid,
steroid, fenol, polifenol, saponin dan tannin.
Efek
farmakologi : peluruh air seni (diuretik), pencahar ringan dengan jalan menghambat absorpsi air di dalam lumen usus.
-
Zingiber
purpureum rhizome (Bangle)
Kandungan
: minyak atsiri (sineol, pinen),
damar, pati, tanin.
Efek
farmakologi : peluruh kentut, pembersih darah dan
pencahar.
-
Strobilanthus
crispus (Keji beling)
Kandungan : Kalium dengan kadar tinggi, asam silikat, natrium, kalsium dan beberapa senyawa lain. Alkaloid, saponin, flavonoid, polifenol.
Kandungan : Kalium dengan kadar tinggi, asam silikat, natrium, kalsium dan beberapa senyawa lain. Alkaloid, saponin, flavonoid, polifenol.
Efek
farmakologi : diuretik dan pencahar.